
“Partikel ini bergerak di kecepatan cahaya dan butuh 10 menit untuk mencapai Bumi,” ungkap peneliri John Bieber dari University of Delaware, seperti dikutip UPI.
Bieber bersama rekannya dari Chungnam National University mengatakan, data yang terkumpul dari pengawasan dua neutron beberapa tahun lalu dapat menentukan intensitas partikel berenergi tinggi dan bergerak cepat itu hingga sampai ke Bumi dari badai matahari pertama.
Melalui pemeriksaan pada properti partikel ini, ilmuwan dapat membuat ramalan mengenai partikel yang bergerak lambat yang mengikutinya, paparnya.
“Partikel yang bergerak lambat ini lebih berbahaya karena jumlahnya banyak,” kata Bieber.
Sistem ini sendiri mampu menyediakan waktu peringatan 166 menit sebelum kedatangan partikel yang lebih berbahaya. [ikh]
sumber
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
Post a Comment