;

Dinosaurus, Monster Raksasa Yang Tercipta Dari Pemanasan Global

Pemanasan global menghancurkan hutan hujan tropis sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Kini ilmuwan melaporkan temuan mengejutkan yang
mengungkapkan bahwa pemanasan global memicu evolusi
drastis di kalangan reptil.

Evolusi tersebut, secara tidak sengaja membuka jalan
munculnya dinosurus, 100 juta tahun kemudian. Meningkatnya
suhu global terjadi di periode Carboniferous.

Di saat itu, Eropa dan Amerika Utara berada di kawasan
khatulistiwa dan memiliki hutan hujan tropis yang cukup luas.
Namun, saat suhu Bumi semakin panas dan kering, hutan
hujan menjadi tandus dan memicu evolusi reptil. Demikian
seperti diberitakan Telegraph.

Populasi reptil yang terisolasi ini, kata Falcon-Lang, dan
masing-masing komunitasnya berevolusi ke arah yang
berbeda-beda dan menyebabkan meningkatnya
keanekaragaman. Adapun spesies yang paling berhasil
bertahan adalah reptil.

Terputus dari satu sama lain, menghadapi lingkungan yang
sangat keras, reptil-reptil ini kemudian berevolusi secara
berbeda dan dalam cara yang mengerikan.

Sekitar 100 tahun kemudian, reptil-reptil yang berevolusi
tersebut membuat Bumi 'berguncang' akibat langkah kaki-
kaki mereka.

Hancurnya lingkungan hidup akibat pemanasan global
tampaknya telah memicu rangkaian yang kemudian menjurus
ke pemunculan predator raksasa paling mengerikan
sepanjang sejarah planet Bumi.

Para ilmuwan di Royal Holloway, University of London dan
Bristol University memperingatkan bahwa penemuan ini juga
adalah pesan untuk manusia karena mereka juga bisa punah
dari muka Bumi apabila hutan hujan Amazon terus dibabat.
"Perubahan iklim tersebut menyebabkan hutan hujan terbagi
menjadi kumpulan hutan hujan yang lebih kecil. Populasi
reptil yang terisolasi di masing-masing hutan hujan tersebut
akhirnya berevolusi menjadi lebih beragam. Hal ini adalah
respon alam yang natural dalam menanggapi perubahan
habitat," ujar Professor Mike Benton.

Sarda Sahney, juga dari Bristol University, mengatakan
"Sangat mengagumkan. Meski menghadapi kerusakan
ekosistem, hewan-hewan tetap melanjutkan proses evolusi
mereka. Bagaimanapun kehidupan kita saat ini tidak akan
seberuntung kehidupan 300 juta tahun yang lalu. Jadi
haruskah hutan hujan Amazon itu rusak?"
Untuk mengambil kesimpulan ini, para ilmuwan mempelajari
catatan fosil pada reptil sebelum dan sesudah peristiwa
hancurnya hutan hujan tropis pada 300 juta tahun yang lalu.
Catatan-catatan tersebut menunjukkan bahwa reptil menjadi
lebih beragam dan bahkan berubah pola makan mereka
sebagaimana, reptil-reptil tersebut berjuang untuk
beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim dan
lingkungan.

Sumber

0 komentar:

Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...