Hartina Melahirkan Batu Permata di Takalar - Seorang perempuan berusia 26 tahun bernama Hartina mengaku dirinya telah melahirkan ratusan biji permata, pada 16 september lalu, saat ia tengah hamil 7 bulan masa kandungannya. Pengakuan ini tentu saja telah membuat heboh warga diseluruh Takalar. Hartina sendiri adalah warga Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Pekerjaan sehari-hari Hartina adalah sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, yang merupakan pasangan dari Mardona (26 tahun), seorang anggota polisi berpangkat Briptu di Polres Takalar. Pasangan ini menikah pada bulan Juni 2010 lalu.
Mardona, suami Hartina yang ditemui wartawan di kediamannya menyebutkan sebelum melahirkan seorang diri di rumahnya, istrinya mengandung seperti ibu hamil pada umumnya. Bulan demi bulan dilalui istrinya dengan proses kehamilan yang umumnya terjadi pada wanita.
"Istri saya nyaris depresi akibat peristiwa ini, karena kami sudah mempersiapkan kelahiran bayi kami, dia juga merasa malu ke tempat dinasnya," pungkas Mardona.
Akibat pengakuan Hartina dan keluarganya, rumah Hartina di Desa Malewa, Kecamatan Polongbankeng Utara, Kabupaten Takalar sontak ramai dipadati warga yang penasaran ingin melihat ratusan permata berwarna-warni yang katanya dilahirkan oleh Hartina. Keluarga Hartina pun tak segan membagikan permata "ajaib" itu pada sanak familinya yang berkunjung.
Hartina mengaku mengalami kejadian aneh sebelum melahirkan batu permata. Dia bermimpi melihat ada cahaya keluar dari mulut rahimnya.
Setelah bermimpi, perempuan 26 tahun itu sempat terpukul. Saat itu juga dia langsung memeriksan kandungan. Namun setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa bayi dalam kandung Hartina sudah tidak ada.
“Mendengar dokter, bayi dalam kandungan tidak ada, saat itu saya tidak percaya. Tidak lama kemudian keluar butiran permata dari dalam rahim saya. Tapi saya tidak langsung beri tahu keluarga, termasuk suami karena malu. Karena jumlahnya bertambah banyak, akhirnya saya ceritakan ke keluarga,” ungkap perempuan pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar ini.
Sementara menurut dr Irnawati Sp.OG, ahli Obstetri & Ginekologi RSB Fatima, Makassar, yang ditemui wartawan di kantornya, di Jalan Gunung Merapi, menyebutkan peristiwa ibu yang melahirkan ratusan permata secara medis tidak mungkin terjadi dan sangat meragukan, karena tidak ada orang yang menyaksikan proses persalinan Hartina.
Pekerjaan sehari-hari Hartina adalah sebagai PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, yang merupakan pasangan dari Mardona (26 tahun), seorang anggota polisi berpangkat Briptu di Polres Takalar. Pasangan ini menikah pada bulan Juni 2010 lalu.
Mardona, suami Hartina yang ditemui wartawan di kediamannya menyebutkan sebelum melahirkan seorang diri di rumahnya, istrinya mengandung seperti ibu hamil pada umumnya. Bulan demi bulan dilalui istrinya dengan proses kehamilan yang umumnya terjadi pada wanita.
"Istri saya nyaris depresi akibat peristiwa ini, karena kami sudah mempersiapkan kelahiran bayi kami, dia juga merasa malu ke tempat dinasnya," pungkas Mardona.
Akibat pengakuan Hartina dan keluarganya, rumah Hartina di Desa Malewa, Kecamatan Polongbankeng Utara, Kabupaten Takalar sontak ramai dipadati warga yang penasaran ingin melihat ratusan permata berwarna-warni yang katanya dilahirkan oleh Hartina. Keluarga Hartina pun tak segan membagikan permata "ajaib" itu pada sanak familinya yang berkunjung.
Hartina mengaku mengalami kejadian aneh sebelum melahirkan batu permata. Dia bermimpi melihat ada cahaya keluar dari mulut rahimnya.
Setelah bermimpi, perempuan 26 tahun itu sempat terpukul. Saat itu juga dia langsung memeriksan kandungan. Namun setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa bayi dalam kandung Hartina sudah tidak ada.
“Mendengar dokter, bayi dalam kandungan tidak ada, saat itu saya tidak percaya. Tidak lama kemudian keluar butiran permata dari dalam rahim saya. Tapi saya tidak langsung beri tahu keluarga, termasuk suami karena malu. Karena jumlahnya bertambah banyak, akhirnya saya ceritakan ke keluarga,” ungkap perempuan pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar ini.
Sementara menurut dr Irnawati Sp.OG, ahli Obstetri & Ginekologi RSB Fatima, Makassar, yang ditemui wartawan di kantornya, di Jalan Gunung Merapi, menyebutkan peristiwa ibu yang melahirkan ratusan permata secara medis tidak mungkin terjadi dan sangat meragukan, karena tidak ada orang yang menyaksikan proses persalinan Hartina.
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:Post a Comment