Dimas, bocah berpenyakit aneh, saat bersama ibunya (Foto: Risna/okezone)
"Suami saya mimpi anak saya (Dimas) bisa langsung lari setelah dilahirkan," ujar Rosmawati, ibu Dimas, di rumah kontrakannya, Jalan Parwitayasa, Medan Helvetia, Sumatera Utara, Selasa (8/11/2011).
Mimpi tersebut diyakini keluarga sebagai pertanda kalau anak pertama mereka tidak terlahir secara normal.
Tanda keanehan tersebut terlihat saat Dimas bisa mengangkat kepalanya ketika usianya masih enam hari. Saat itulah, kepalanya terhempas di dipan tempatnya direbahkan hingga menyebabkan pendarahan pada lubang tersebut.
Di usianya itu, Dimas harus menjalani operasi untuk menutup lubang di kepalanya lantaran pendarahan tak kunjung henti. Kini, bekas operasi tersebut begitu kentara dengan daging yang menonjol menyerupai tombol.
Rosmawati mengaku, badan Dimas menyusut ketika usianya menginjak dua tahun. Pasalnya cairan keluar dari kepala Dimas tak menentu. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci itu mengaku, sudah membawa Dimas ke sejumlah rumah sakit dan Orang Pintar.
Lantaran kondisi ekonomi, menginjak di usia lima tahun Dimas sudah tidak mendapat perawatan medis. Ayah Dimas yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pangkas, hanya bisa membawa anak pertamanya itu berobat kampung.
Kini Dimas yang berat badannya hanya mencapai 5,5 kilogram itu, hanya bisa terbaring lemah di rumah kontrakannya. Jika orangtua bekerja dan dua adik perempuannya sekolah, Dimas ditinggal sendirian di rumah dengan bertemankan suara televisi.
sumber
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:Post a Comment