Medan: Sungguh memprihatinkan nasib bocah 11 tahun, warga Jalan Pariwitayasa, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, Dimas Prawira. Betapa tidak, ia hanya bisa terbaring lemas di kamar kontrakan berukuran 3 X 4 meter lantaran menderita penyakit aneh.
Penyakit tersebut terlihat dari sekujur tubuh Dimas kurus seperti tengkorak hidup dengan kulit yang membalut tulang. Ditambah lagi di usianya tersebut berat badan Dimas hanya lima kilogram, Selasa (8/11).
Sang ibu Rosmawati yang hanya bekerja sebagai buruh cuci dan sang ayah Riswanda sebagai tukang pangkas rambut mengaku pasrah dengan nasib sang anak lantaran keterbatasan biaya untuk berobat Dimas. Kepada SCTV, baru-baru ini, sang ibu mengaku pertumbuhan fisik Dimas sudah terganggu sejak usia enam tahun.
Ia juga berkisah, sebelumnya Dimas sempat dioperasi saat masih berusia enam hari di sebuah rumah sakit di Pekanbaru, Riau akibat menderita kelainan otak sejak lahir. Saat lahir, Dimas terlahir dengan kepala bolong pada bagian ubun-ubun. Setelah dioperasi, pertumbuhan fisik Dimas terlihat normal seperti bayi lainnya. Namun menginjak usia enam tahun, Dimas mulai mengalami gangguan pertumbuhan. Tubuh Dimas kian kurus dan kini hanya tinggal kulit membalut tulang.
Kini kedua orangtua Dimas berharap ada dermawan atau pemerintah yang membantu mengobati penyakit Dimas agar sang anak tumbuh normal kembali seperti teman-teman sebayanya.
Penyakit tersebut terlihat dari sekujur tubuh Dimas kurus seperti tengkorak hidup dengan kulit yang membalut tulang. Ditambah lagi di usianya tersebut berat badan Dimas hanya lima kilogram, Selasa (8/11).
Sang ibu Rosmawati yang hanya bekerja sebagai buruh cuci dan sang ayah Riswanda sebagai tukang pangkas rambut mengaku pasrah dengan nasib sang anak lantaran keterbatasan biaya untuk berobat Dimas. Kepada SCTV, baru-baru ini, sang ibu mengaku pertumbuhan fisik Dimas sudah terganggu sejak usia enam tahun.
Ia juga berkisah, sebelumnya Dimas sempat dioperasi saat masih berusia enam hari di sebuah rumah sakit di Pekanbaru, Riau akibat menderita kelainan otak sejak lahir. Saat lahir, Dimas terlahir dengan kepala bolong pada bagian ubun-ubun. Setelah dioperasi, pertumbuhan fisik Dimas terlihat normal seperti bayi lainnya. Namun menginjak usia enam tahun, Dimas mulai mengalami gangguan pertumbuhan. Tubuh Dimas kian kurus dan kini hanya tinggal kulit membalut tulang.
Kini kedua orangtua Dimas berharap ada dermawan atau pemerintah yang membantu mengobati penyakit Dimas agar sang anak tumbuh normal kembali seperti teman-teman sebayanya.
sumber
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:Post a Comment